Green building atau bangunan ramah lingkungan menjadi salah satu topik yang banyak diangkat sejak beberapa tahun lalu. Topik ini berkaitan dengan pembangunan rumah, apartemen, kantor, ruko, dan gedung lainnya yang berkonsep ramah lingkungan. Hal ini juga sering dikatakan penting untuk masa depan, namun belum dipahami oleh masyarakat kebanyakan
Seiring bertambahnya penduduk, tempat tinggal pun kian meningkat jumlahnya. Menurut Ketua Green Building Council Indonesia (GBCI) Siti Adiningsih Adiwoso, bangunan yang didirikan, merusak lingkungan sekitar. Kerusakan lingkungan inilah yang membuat iklim dunia berubah.
“Kita harus siap menghadapi itu semua. Kita harus mulai mengukur apa yang kita gunakan untuk melindungi lingkungan. Green Building adalah solusinya," ujar Siti.
Siti menuturkan, selain ramah lingkungan, green building atau bangunan hijau dapat memberikan keuntungan ekonomi. Membangun bangunan yang ramah lingkungan bisa memberikan nilai ekonomi lebih terhadap gedung tersebut.
Secara umum, green building merupakan perencanaan bangunan untuk membuat hidup lebih baik dan memenuhi kebutuhan generasi berikutnya. Khususnya yang berkaitan dengan lingkungan dan kelestarian alam.
Konsep tersebut mencoba melakukan efisiensi pada empat faktor, di antaranya:
Efisiensi Desain Struktur
Tahap konsep dan desain merupakan dasar dalam setiap proyek konstruksi. Tujuan konsep green building di tahap ini ialah meminimalkan dampak pembangunan, mulai dari pelaksanaan hingga penggunaan.
Efisiensi Energi
Konsep green building juga mencakup langkah-langkah hemat energi. Baik energi yang dibutuhkan sehari-hari seperti udara dan sinar matahari yang masuk ke bangunan maupun energi dari sisi operasional. Efisiensi energi pada bangunan juga berkaitan dengan penggunaan listrik.
Efisiensi Air
Untuk itu konsep green building juga memerhatikan efisiensi penggunaan air. Termasuk cara mendapatkan air dan pengelolaannya yang ramah lingkungan.
Efisiensi Material
Hal ini juga ada hubungannya dengan efisiensi desain struktur. Untuk menerapkan konsep green building sebaiknya memakai material yang sesuai kebutuhan, tidak lebih dan tidak juga kurang.
Konsep Green Building ini juga telah diterapkan di salah satu proyek karya Synthesis Development, Samara Suite, business apartment yang telah memperoleh sertifikat Exellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) dari Green Building Council (GBC) Indonesia. Ini berkat upaya Samara mengoptimalkan rancangan bangunannya sehingga efisien dalam penggunaan listrik, air, serta bahan bangunan. Bangunan Samara Suites menghemat 31% energi, 35% air, dan 48% kandungan energi dalam material.
Proyek Samara Suites sendiri sudah siap untuk melakukan serah terima unit secara bertahap yang akan dimulai pada bulan April 2021. Untuk melihat secara langsung konsep business apartment Samara Suites, Anda dapat mendatangi kantor marketing gallery yang berada di kawasan Synthesis Square, Gatot Subroto, Jakarta Selatan.